Lanjutan Mediasi Warga dengan Pihak PT. PBSB Labuhan Lombok, DPRD masih Lakukan Komunikasi.

    Lanjutan Mediasi  Warga dengan Pihak PT. PBSB Labuhan Lombok, DPRD masih Lakukan Komunikasi.

    Lombok Timur NTB -   Menindaklanjuti hasil Hearing masyarakat Labuhan Lombok, soal penolakan terhadap lokasi akan  dibangunnya tambak Udang oleh PT. Panen Berkat Sejahtera Bersama (PBSB), ke DPRD Kabupaten Lombok Timur belum lama ini , sepertinya masih menemui jalan buntu. Pasalnya masih belum ada titik terang.

    Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Lombok Timur, Abdul khalik, Saat di komfirmasi Via Whatsapp miliknya menyebutkan, bahwa sampai saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi, " katanya. 

      

    Abdul khalik saat di konfirmasi Senin (18/04/22), soal sejauh mana progres komunikasi yang sudah dilakukan dengan pihak PT.Panen Berkat Sejahtera Bersama (PBSB) sejak dilakukan Hearing beberapa waktu lalu, Media ini belum mendapatkan jawaban yang pasti dari pihak Komisi IV DPRD Kabupaten Lombok Timur. 

    kapan akan dilakukan mediasi antara masyarakat Labuhan Lombok  dengan pihak PT.Panen Berkat Sejahtera Bersama.  Abdul Kholik lebih memilih  tidak menjawab alias bungkam, karena saat di konfirmasi progres komunikasi Via Whatsapp nya walau sudah terkirim dan dibaca, namun tidak dibalas. 

        

    Informasi yg berhasil dihimpun media ini, dari salah satu sumber yg tidak mau disebut namanya, masih di lingkungan sekrerariat DPRD Lombok Timur, menegaskan bahwa, " pihak PT PBSB (perusahaan tambak udang) belum mau bertemu".(Adbravo)

    Lombok Timur
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Polda NTB : Ini Kronologis Meninggalnya...

    Artikel Berikutnya

    Danrem 162/WB Kunjungi Pendistribusian BTPKLWN...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Respon Cepat Polisi Lakukan Upaya Penangkapan ODGJ Yang Resahkan Warga Di Pelat
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami